Serat Optik
Perkembangan
dan penerapan teknologi telekomunikasi dunia berkembang dengan cepat.
Salah satunya adalah dengan penerapan sistem telekomunikasi menggunakan
serat optik. Tidak disangkal lagi bahwa serat optik akan memberikan
kemungkinan yang lebih baik bagi jaringan telekomunikasi.Serat optik
adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi
dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi.
Berlainan
dengan media transmisi lainnya, maka pada serat optik gelombang
pembawanya tidak merupakan gelombang elektromagnet atau listrik, akan
tetapi merupakan sinar/cahaya laser. Sistem telekomunikasi ini
sebenarnya sudah diteliti sejak lama, tetapi karena banyaknya kesulitan
atau hambatan yang timbul terutama di dalam usaha menghilangkan kotoran
dalam pembuatan serat optik. Kotoran di dalam serat optik dapat
mengakibatkan rugi-rugi transmisi dan dispersi yang tidak sempurna.
Sebagaimana
namanya maka serat optik dibuat dari gelas silika dengan penampang
berbentuk lingkaran atau bentuk-bentuk lainnya. Pembuatan serat optik
dilakukan dengan cara menarik bahan gelas kental-cair sehingga dapat
diperoleh serabut/serat gelas dengan penampang tertentu. Proses ini
dikerjakan dalam keadaan bahan gelas yang panas. Yang terpenting dalam
pembuatan serat optik adalah menjaga agar perbandingan relatif antara
bermacam lapisan tidak berubah sebagai akibat tarikan. Proses
pembungkusan seperti pemberian bahan pelindung atau proses pembuatan
satu ikat kabel yang terdiri atas beberapa buah hingga ratusan kabel
pengerjaannya tidak berbeda dengan pembuatan kabel biasa.
Sistem transmisi serat optik ini dibandingkan dengan teknologi transmisi yang lain mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :
1. Redaman transmisi yang kecil.
Sistem
telekomunikasi serat optik mempunyai redaman transmisi per km relatif
kecil dibandingkan dengan transmisi lainnya, seperti kabel coaxial
ataupun kabel PCM. Ini berarti serat optik sangat sesuai untuk
dipergunakan pada telekomunikasi jarak jauh, sebab hanya membutuhkan
repeater yang jumlahnya lebih sedikit.
2. Bidang frekuensi yang lebar
Secara
teoritis serat optik dapat dipergunakan dengan kecepatan yang tinggi,
hingga mencapai beberapa Gigabit/detik. Dengan demikian sistem ini dapat
dipergunakan untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar
hanya dalam satu buah serat optik yang halus.
3. Ukurannya kecil dan ringan
Dengan
demikian sangat memudahkan pengangkutan pemasangan di lokasi. Misalnya
dapat dipasang dengan kabel lama, tanpa harus membuat lubang polongan
yang baru.
4. Tidak ada interferensi
Hal
ini disebabkan sistem transmisi serat optik mempergunakan sinar/cahaya
laser sebagai gelombang pembawanya. Sebagai akibatnya akan bebas dari
cakap silang (cross talk) yang sering terjadi pada kabel biasa.
Atau dengan perkataan lain kualitas transmisi atau telekomunikasi yang
dihasilkan lebih baik dibandingkan transmisi dengan kabel. Dengan tidak
terjadinya interferensi akan memungkinkan kabel serat optik dipasang
pada jaringan tenaga listrik tegangan tinggi (high voltage) tanpa
khawatir adanya gangguan yang disebabkan oleh tegangan tinggi.
5. Kelebihan lain
Bebrapa
kelebihan lain dari serat optik yaitu adanya isolasi antara pengirim
(transmitter) dan penerimanya (receiver), tidak ada ground loop serta
tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya serat
optik. Dengan demikian sangat aman dipasang di tempat-tempat yang mudah
terbakar. Seperti pada industri minyak, kimia, dan sebagainya. Kemudian
dengan proses penyambungan kabel serat optik yang membutuhkan teknik
khusus sehingga keamanan data terjamin.
A. Kabel Serat Optik
1. Struktur Serat Optik
Kabel
serat optik berbentuk silinder yang terbuat dari gelas, plastic, atau
kombinasi dari gelas dan plastik. Bahan tersebut diolah dengan teknik
khusus sehingga dapat dibentuk seperti sebuah pipa berukuran kecil yang
dapat memandu gelombang cahaya dari satu sisi ke sisi lainnya.
Secara umum, kabel serat optik terdiri dari dua lapisan, yaitu core dan cladding.
Lapisan core dan cladding memiliki indeks bias yang berbeda, dimana core memiliki indeks bias n dan cladding memiliki indeks bias n. Lapisan core merupakan lapisan untuk memandu atau mentransmisikan gelombang cahaya dari satu sisi ke sisi lainnya. Komposisi core dan cladding dibuat demikian agar sinar yang masuk ke dalam core dapat
terpantul-pantul secara sempurna sepanjang perjalanannya. Pantulan
sempurna hanya dapat terjadi jika sinar datang dari medium yang lebih
rapat ke medium yang kurang rapat dan sinar datang dengan sudut datang
yang melebihi sudut kritiknya, Core terbuat dari bahan silika, biasanya diberi doping dengan germanium dioksida atau fosfor pentoksida untuk menaikkan indeks biasnya. Sedangkan cladding juga terbuat dari bahan silika, tanpa atau dengan sedikit doping.
Kabel serat optik memiliki lapisan tambahan yang mengelilingi lapisan cladding yang disebut jacket.Jacket biasanya terdiri dari satu atau lebih lapisan polimer. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk melindungi core dan cladding dari
tekanan-tekanan yang dapat mempengaruhi fungsi kabel serat optik dalam
mentransmisikan gelombang cahaya. Lapisan ini juga melindungi dari
abrasi dan kontaminasi. Lapisan jacket tidak memiliki bahan optik yang dapat berpengaruh dalam proses transmisi gelombang cahaya.
2. Prinsip Kerja Transmisi pada Serat Optik
Berlainan
dengan telekomunikasi yang mempergunakan gelombang electromagnet, maka
pada serat optik gelombang yang bertugas membawa sinyal informasi adalah
cahaya. Pertama-tamasource diubah menjadi sinyal listrik.
Kemudian sinyal listrik ini dibawa oleh gelombang pembawa cahaya melalui
serat optik dari pengirim (transmitter) menuju alat penerima (receiver)
yang terletak pada ujung lainnya dari serat. Modulasi gelombang cahaya
ini dapat dilakukan dengan merubah sinyal listrik termodulasi menjadi
gelombang cahaya pada transmitter dan kemudian merubahnya kembali menjadi sinyal listrik pada receiver. Pada receiver sinyal listrik dapat dirubah kembali menjadi sinyal yang diinginkan.
Tugas
untuk merubah sinyal listrik ke gelombang cahaya atau kebalikannya
dapat dilakukan oleh komponen elektronik yang dikenal dengan nama
komponen optoelektronic pada setiap ujung serat optik.
Dalam
perjalanannya dari transmitter menuju ke receiver akan terjadi redaman
cahaya di sepanjang kabel serat optik dan konektor-konektornya
(sambungan). Karena itu bila jarak ini terlalu jauh akan diperlukan
sebuah atau beberapa repeater yang bertugas untuk memperkuat gelombang
cahaya yang telah mengalami redaman.
Sebagaimana
prinsip kerja transmisi serat optik yang menggunakan cahaya sebagai
pembawa sinyal, maka prinsip kerja ini berhubungan dengan teori
perambatan sinar, termasuk juga tingkah laku sinar dalam pemantulan dan
pembiasan. Perambatan cahaya di dalam serat optik terkait dengan indeks
bias dielektirk media. Indeks bias media didefinisikan sebagai rasio
kecepatan cahaya di dalam hampa terhadap kecepatan cahaya didalam media.
Sinar
cahaya merambat lebih lambat di dalam media optik yang rapat dari pada
di dalam media yang kurang rapat. Bila sinar datang pada antar muka
antara dua dielektrik yang indeks biasnya berbeda (misalnya kaca-udara),
maka terjadi pembiasan.
Sinar yang datang merambat pada dielektrik dengan indeks bias n dan pada sudut фterhadap normal. Bila dielektrik pada sisi lain mempunyai indeks bias n yang lebih rendah dari pada n dengan sudut ф terhadap normal, dan ф yang lebih besar dari ф. Hubungan antara sudut datang ф dan sudut bias ф terhadap indeks bias dielektrik dinyatakan oleh hukum snell : sebagian kecil cahaya dipantulkan kembali (pantulan internal parsial.). Bila n lebih tinggi dari pada n,
maka sudut bias selalu lebih besar dari pada susut datang. Bila sudut
bias 90°, maka sudut datang harus lebih kecil dari pada 90°. Hal ini
adalah kasus batas pembiasan dan sudut datang disebut sudut kritis ф.
Bila
sudut datang lebih besar dari pada sudut kritis, maka cahaya
dipantulkan kembali ke media dielektrik asal (pantulan internal total)
dengan efisiensi tinggi (sekitar 99,9 %).
3. Jenis-Jenis Serat Optik
Berdasarkan sifat karakteristiknya, jenis serat optik secara garis besar dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Multimode
Pada
jenis serat optik ini penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung
lainnya terjadi dengan melalui beberapa lintasan cahaya, karena itu
disebut multimode. Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651 sebesar 50 mikrometer dan dilapisi oleh jaket selubung (cladding) dengan 125 mikrometer.
Sedangkan
berdasarkan susunan index biasanya serat optik multimode memiliki dua
profil yaitu graded index dan step index. Pada serat graded index, erat
optik mempunyai index bias cahaya yang merupakan fungsi dari jarak
terhadap sumbu/poros. Dengan demikian cahaya yang menjalar melalui
beberapa lintasan pada akhirnya akan sampai pada ujung lainnya pada
waktu yang bersamaan.Berlainan dengan graded index, maka pada serat
optik step index (mempunyai index bias cahaya sama) sinar yang menjalar
pada sumbu akan sampai pada ujung lainnya dahulu (dispersi). Hal ini
dapat terjadi karena lintasan yang melelui poros lebih pendek
dibandingkan sinar yang mengalami pemantulan pada dinding serat optik.
Sebagai hasilnya terjadi pelebaran pulsa atau dengan kata lain
mengurangi lebar bidang frekuensi. Oleh karena itu secara praktis hanya
serat optik graded index sajalah yang dipergunakan sebagai saluran
transmisi serat optik multimode.
2. Single Mode
Serat
optik single mode/monomode mempunyai diameter inti (core) yang sangat
kecil 3-10 mikrometer, sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang dapat
melaluinya. Oleh karena hanya satu berkas cahaya maka tidak ada
pengaruh index bias terhadap perjalanan cahaya atau pengaruh
perbedaan waktu sampainya cahaya dari ujung satu sampai ke ujung yang
lainnya (tidak terjadi dispersi).
Dengan
demikian serat optik singlemode sering dipergunakan pada sistem
transmisi serat optik jarak jauh atau luar kota (long haul transmission
sistem). Sedangkan graded index dipergunakan untuk jaringan
telekomunikasi lokal (localnetwork).
B. Sumber Cahaya
Sumber
cahaya untuk serat optik bekerja sebagai pemancar cahaya yang memberi
informasi. Sumber tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan yang
diperlukan. Pertama, cahaya yang dihasilkan harus bersifat monokromatis
(berfrekuensi tunggal). Kedua, sumber tersebut harus mempunyai keluaran
cahaya yang berintensitas tinggi, sehingga mampu mengatasi rugi-rugi
yang dijumpai pada transmisi di sepanjang serat. Ketiga ,sumber cahaya
harus mudah dimodulasi oleh isyarat informasi. Yang terakhir, sumber
cahaya harus berukuran kecil, ringkas, dan mudah dihubungkan dengan
serat, sehingga tidak mengakibatkan rugi-rugi sambungan yang besar.
Sumber
cahaya yang biasa digunakan pada komunikasi serat optik sampai saat ini
ada dua macam yaitu Light Emitting Diode (LED) atau Diode dan Pancar
Cahaya Injection Laser Diode (ILD) atau Diode Laser Injeksi.
Intensitas
cahaya yang dihasilkan LED adalah rendah, sehingga biasanya hanya
digunakan untuk sistem serat optik jarak pendek, misalnya pada pesawat
terbang, gedung-gedung, dan sebagainya. Laser dapat menghasilkan cahaya
dengan intensitas tinggi dan koheren sehingga sesuai untuk digunakan
pada sistem komunikasi jarak jauh.
LED
adalah suatu semikonduktor sambungan p-n yang memancarkan cahaya
apabila diberi panjar maju.Pada LED ada dua macam sambungan yaitu Homojunction (sambungan sejenis) danHeterojunction (sambungan
lain jenis).Diode homojunction adalah diode dengan sambungan p-n
berbahan semikonduktor sejenis. Cahaya yang dihasilkan LED ini bersifat
menyebar sehingga membuat penyaluran cahaya ke serat optik yang
berukuran kecil tidak efisien. Sebaliknya pada diode heterojunction
.Bahan penyusunnya memiliki tenaga celah bidang dan indeks bias yang
berlainan. Ini menyebabkan diode heterojunction memiliki pancaran yang
lebih kecil daripada diode homojunction.Sebagai contoh diode
heterojunction jenis pancar tepi,pancaran diode ini berbentuk segi empat
dan mempunyai pancaran yang sangat kecil sehingga cocok digunakan untuk
serat optik dengan ukuran kecil.LED sangat handal dan awet bila
dioperasikan dalam batas batas daya , tegangan, arus, dan suhu yang
telah ditentukan oleh pabriknya.
Diode
laser injeksi adalah sumber gelombang elektromagnetikkoheren yang
memancarkan gelombang pada frekuensi infra merah dan cahaya tampak.
Koheren dalam hal ini adalah berfrekuensi tunggal, sefase, terarah dan
terpolarisasi. Dewasa ini dikenal beberapa macam laser, antara lain:
laser gas, laser zat padat dan laser semi konduktor. Jenis laser
semikonduktor adalah yang paling cocok digunakan dengan serat optik
karena ukurannya kecil, aras tegangannya rendah dan harganya lebih
murah. Laser semikonduktor yang banyak digunakan dalam serat optik
adalah diode laser injeksi (ILD, Injection Laser Diode), yang
selanjutnya dinamakan laser injeksi.
Diode laser injeksi mempunyai kelebihan dibandingkan dengan LED, antara lain:
1. Daya keluaran diode laser injeksi lebih tinggi sehingga cocok untuk komunikasi
jarak jauh.
2. Efisiensi kopling diode laser injeksi lebih besar sehingga kebutuhan pengulang
untuk komunikasi jarak jauh lebih sedikit.
3. Tanggapan waktunya lebih cepat sehingga pesat modulasinya lebih tinggi.
4. Lebar bidang cahaya keluaran sangat sempit sehingga cahayanya lebih koheren
C. Detektor Cahaya
Prinsip
kerja detektor cahaya adalah mendeteksi gelombang cahaya yang datang
dan mengubahnya menjadi isyarat listrik yang berisi isyarat infomasi
yang dikirim. Arus listrik tersebut kemudian diperkuat untuk selanjutnya
diolah sehingga diperoleh kembali isyarat informasi yang dikirimkan.
Ada dua mekanisme pendeteksiaan cahaya, yaitu:
1. Efek fotoelektrik luar (external photoelectric effect).
Pada
efek fotoelektrik luar, elektron dibebaskan dari permukaan suatu logam
pada saat menyerap tenaga dari aliran foton yang datang. Piranti yang
bekerja dengan prinsip ini antara lain: fotodiode hampa dan tabung
photomultiplier.
2. Efek fotoelektrik dalam (internal photoelectric effect).
Pada
efek fotoelektrik dalam, pembawa muatan bebas, baik elektron maupun
lubang diperoleh pada saat penyerapan foton yang datang. Piranti yang
menggunakan prinsip ini adalah piranti sambungan semikonduktor,
seperti: fotodiode P-N, fotodiode PIN(Positive Intricsic Negative) dan
foto diode guguran.
Piranti fotodetektor yang umum digunakan dalam komunikasi serat optik adalah fotodiode PIN dan APD.
Fotodiode PIN adalah piranti fotodetektor yang mempunyai lapisan semikonduktor intrinsik di antara bagian P dan N.
Fotodiode
APD adalah detektor sambungan semikonduktor yang memiliki perolehan
dalam (internal gain). Dengan adanya perolehan dalam ini maka APD
memiliki ketanggapan yang lebih baik dari fotodiode PIN. Pada penerima
yang memakai fotodiode APD ini memerlukan untai kompensasi suhu bila
beroperasi pada rentang suhu yang lebar.
Sumber : http://elektro63.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar