ADC DAN DAC
1. Analog to
Digital Converter (ADC)
Analog to
Digital Converter atau ADC yang artinya pengubah dari analog ke digital. Fungsi
dari ADC adalah untuk mengubah data analog menjadi data digital yang nantinya
akan masuk ke suatu komponen digital yaitu mikrokontroller AT89S51. Inputan
dari ADC ini ada 2 yaitu input positif (+) dan input negatif (-). ADC 0804 ini
terdiri dari 8 bit microprocessor Analog to Digital Converter.
V (+) dan V
(-) adalah inputan tegangan analog differensial sehingga data tegangan yang
akan diproses oleh ADC adalah selisih antara Vi (+) dan Vi (-). Vref adalah
tegangan referensi ADC yang digunakan untuk mengatur tegangan input pada Vi+
dan Vi-. Besarnya tegangan referensi ini adalah setengah dari tegangan input
maksimal. Hal ini bertujuan agar pada saat inputan maksimal data digital juga
akan maksimal. Frekuensi clock dari ADC dapat diatur dengan komponen R dan C
eksternal pada pin Rclk dan Cclk dengan ketentuan :
Fclk = 1 / (1,1 RC)
Chip select fungsinya untuk mengaktifkan ADC yang diaktifkan dengan logika low.
Read adalah inputan yang digunakan untuk membaca data digital hasil konversi
yang aktif pada kondisi logika low. Write berfungsi untuk melakukan start
konversi ADC diaktifkan pada kondisi logika low. Instruksi berfungsi untuk
mendeteksi apakah konversi telah selesai atau tidak, jika sudah selesai maka
pin instruksi akan mengeluarkan logika low. Data outputan digital sebanyak 8
byte (DB0-DB7) biner 0000 0000 sampai dengan 1111 1111, sehingga kemungkinan
angka decimal yang akan muncul adalah 0 sampai 255 dapat diambil pada pin D0
sampai D7. DB0-DB7 mempunyai sifat latching.
Gambar : Konfigurasi Pin ADC 0804
Deskripsi
Fungsi Pin ADC 0804 :
- WR, pulsa transisi high to low pada input input write maka ADC akan melakukan konversi data, tegangan analog menjadi data digital. Kode 8 bit data akan ditransfer ke output lacht flip – flop.
- INT, bila konversi data analog menjadi digital telah selesai maka pin INT akan mengeluarkan pulsa transisi high to low. Perangkat ADC dapat diopersikan dalam mode free running dengan menghubungkan pin INT ke input WR.
- CS, agar ADC dapat aktif , melakukan konversi data maka input chip select harus diberi logika low. Data output akan berada pada kondisi three state apabila CS mendapat logika high.
- RD, agar data ADC data dapat dibaca oleh sistem mikroprosessor maka pin RD harus diberi logika low.
- Tegangan analog input deferensial, input Vin (+) dan Vin (-) merupakan input tegangan deferensial yang akan mengambil nilai selisih dari kedua input. Dengan memanfaatkaninput Vin maka dapat dilakukan offset tegangan nol pada ADC.
- Vref, tegangan referensi dapat diatur sesuai dengan input tegangn pada Vin (+) dan Vin (-), Vref = Vin / 2.
Vresolusi =
Vin max / 255.
- CLOCK, clock untuk ADC dapat diturunkan pada clock CPU atau RC eksternaldapat ditambahkan untuk memberikan generator clock dari dalam CLK In menggunakan schmitt triger
Resolusi
dari converter menandakan nilai angka diskret yang menghasilkan range
nilai analog, biasanya ditulis dalam biner dalam bit-bit. Contoh ADC
dengan resolusi 8 bit dapat mengenkode masukan analog ke 256 (28=256),
yang merepresentasikan range dari 0 sampai 255 (unsigned integer) atau
dari -128 ke 127 (signed integer) tergantung pada aplikasi.
Resolusi
juga dapat didefinisikan secara elektris dan diekspresikan dalam volt. Resolusi
tegangan ADC sama dengan range pengukuran tegangan dibagi dengan jumlah
interval diskret, sebagaimana ditunjukkan berikut;
Dimana Q
merupakan resolusi dalam volt per step (volt per kode keluaran), EFSR merupakan
skala penuh range tegangan = VRefHi – VrefLow, M
merupakan resolusi ADC dalam bit dan N merupakan jumlah interval yang diberikan
oleh kode keluaran dimana N=2M.
Contoh 1;
Range skala
pengukuran = 0 sampai 10 V
Resolusi ADC
adalah 12-bit, sehingga 212 = 4096 kode
Resolusi
tegangan ADC adalah (10V – 0V)/4096 kode = 10V/4096 kode menghasilkan
0,00244V/kode≈2,44mV/kode.
Contoh 2;
Range skala
pengukuran = -10 sampai +10 V
Resolusi ADC
adalah 14-bit, sehingga 214 = 16384 kode
Resolusi
tegangan ADC adalah (10V – (-10V))/16384 kode = 20V/16384 kode menghasilkan 0,00122V/kode≈1,22mV/kode.
Contoh 3;
Range skala
pengukuran = 0 sampai 8 V
Resolusi ADC
adalah 3-bit, sehingga 23 = 8 kode
Resolusi
tegangan ADC adalah (8V – 0V))/8 kode = 8V/8 kode menghasilkan
1V/kode≈1000mV/kode.
Pada
prakteknya, kode keluaran terkecil (“0” dalam unsigned) mewakili range
tegangan 0,5X dari resolusi tegangan ADC (Q) sementara kode keluaran terbesar
mewakili range tegangan 1,5X resolusi tegangan ADC (maksudnya 50% lebih lebar
dari resolusi tegangan ADC. Kode N-2 semua lebarnya sama dan mewakili resolusi
tegangan ADC (Q)). Misal sebagaimana pada contoh 3, dengan 3-bit ADC yang
mempunyai range 8V, masing-masing bagian N akan diwakili 1V, kecuali yang
pertama (kode ke-0) yang mempunyai lebar 0,5V dan terakhir (kode ke-7) yang
mempunyai lebar 1,5V. Sehingga kode ke-1 mempunyai range tegangan dari
0,5-1,5V, kode ke-2 mempunyai range tegangan dari 1,5-2,5V dan seterusnya. Lalu
jika sinyal masukan berada pada 3/8 dari range tegangan maka keluaran ADC
adalah kode ke-3 dan seterusnya akan demikian dengan range tegangan 2,5/8 dan
3,5/8. Hal ini disebut dengan operasi “Mid-tread” dan dapat dimodelkan secara
matematis sebagai:
Pada prakteknya, resolusi dari converter dibatasi oleh
signal-to-noise ratio terbaik yang dapat dicapai untuk digitized signal. ADC
dapat menghasilkan sinyal dengan resolusi bit angka tertentu yang disebut
“effective number of bits” (ENOB). Satu resolusi bit saja dapat
merubah signal-to-noise ratio dari digitized signal oleh 6dB, jika
resolusi dibatasi oleh ADC. Jika preamplifier digunakan pada konversi A/D
makaamplifier akan berkontribusi pada hasil SNR (Signal-to-Noise Ratio).
2. Digital
to Analog Converter (DAC)
DAC adalah
salah satu komponen elektronika yang cukup ampuh untuk pengaturan sebuah sistem
berbasis digital, dengan kemampuan mengubah dari data digital ke tegangan
analog.
DAC0808
adalah sebuah digital to analog
converter 8-bit monolothic yang mempunyai
waktu settling sekitar 150 ns. Tidak
diperlukan setting arus referensi (IREF)dalam berbagai
penerapan. Pada pengaturan skala penuh arus output yang dikeluarakan
umumnya 255 (IREF/256). Arus power supply dari DAC0808
tidak bergantung pada kode bit dan akan menunjukkan karakteristik DAC yang
tetap konstan pada keseluruhan jangkauan tegangan. DAC0808 mempunyai jangkauan
tegangan power supply: ±4,5V sampai ±18V dengan konsumsi daya
berkisar 33 mW pada tegangan ±5V. Untuk
penggunaan interface ADC0808 dapat dihubungkan langsung
ke level logika CMOS, TTL dan DTL.
Gambar : Konfigutasi Pin DAC0808
- A1-A8, input digital 8 bit, data inputan yang akan dikonversikan ke besaran tegangan analog.
- VREF(-), VREF(+) input tegangan referensi yang digunakan untuk mengatur levelouput tegangan analog.
- Compensation, pin compensation dihubungkan
dengan menggunakan capasitor ke VEE atau ground untuk
mempertahankan batas fase yang bersesuaian.
Gambar : Koneksi rangkaian DAC dan konverter arus ke teganganPengubahan besaran analog ke digital ditentukan oleh besar tegangan input maksimum yang diukur dalam Volt, mVolt atau uVolt, sedang nilai konversi digitalnya juga bebas ditentukan hal ini tergantung berapa bita yang digunakan untuk mengkonversinya. Begitu pula untuk pengubah digital ke analog juga sama dan hasil konversi tergantung pula pada besar tegangan referensinya.Bila kita gunakan tegangan tertinggi untuk konversi 15 volt maka setiap kenaikan nilai konversi adalah 1 volt jadi bila nilai digital 0100 hasil konversinya adalah 4x1volt = 4 volt. Seandainya nilai tertinggi dibuat 4,5 volt maka setiap kenaikan adalah 0,3 volt sehingga bila nilai digital 0100 hasil konversinya adalah 4×0,3volt = 1,2 volt.
-
Gambar : Pengubah digital ke analog (DAC) 4 bitDari penjelasan diatas dapat ditentukan jumlah harga tegangan atau aplitudo sebagai hasil konversi adalah tergantung pada jumlah bit digital yang dikonversikan, dan besar kecilnya harga analog hasil konversi juga ditentukan oleh besar kecilnya tegangan referensi.Makin banyak jumlah bit yang digunakan untuk konversi maka akan semakin banyak jumlah harga amplitudo yang di dapat, dan dengan semakin banyaknya jumlah tersebut akan menyebabkan tingkat kehalusan konversi semakin tinggi. Sebagai contoh untuk konversi tegangan analog 10 volt dengan menggunakan jumlah bit 10, maka akan didapatkan jumlah harga amplitudo 1024 dengan demikian akan diperoleh perbedaan setiap tingkat konversi adalah 10volt dibagi (1024-1) yaitu sama dengan 9,77 milivolt dan bila digunakan 8 bit maka perbedaan setiap tingkat konversi adalah 39,21 milivolt.Contoh: Tentukan hasil konversi digital ke analog 5 bit bila input 11111, dimana untuk nilai input 00001 tegangan output 0,2 volt!Jawab: Jumlah harga amplitudo untuk DAC 5 bit adalah 32, sedang harga konversi setiap tingkat 0,2 volt maka tegangan untuk konversi 11111 adalah nilai tertinggi yaitu sama dengan (32-1)x0,2volt = 6,2 volt.Dengan cara lain dapat pula kita hitung berdasarkan konversi tiap tingkat, yaitu sebagai berikut:1111B = 3,2 volt + 1,6 volt + 0,8 volt + 0,4 volt + 0,2 volt = 6,2 volt.Secara struktur dari contoh diatas dapat kita tuliskan sebagai berikut:Tingkat2423222120Bit Digital11111Konversi(24x0,2) =3,2 V(23x0,2) =1,6 V(22x0,2) =0,8 V(21x0,2) =0,4 V0,2 VDari contoh diatas dapat kita tuliskan rumus konversi secara umum sebagai berikut:dimana : Vo = tegangan output hasil konversiN = jumlah bit konversia = logika digit hasil konversiVk = besar konversi setiap tingkat (volt)SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar